Hujan Sore Kemarin
Hujan Sore Kemarin Kali pertama di bulan ini untuk kota ini Aku menatap tenang dari balik Jendela Dadaku berdetak kencang karena harap Seperti kereta yang berlaju kencang karena uap Hujan Sore Kemarin Akhir pekan yang kesekian kita merangkul jarak Kau berada di pulau Dewata dan aku berada di pulau kau di lahirkan Puisi ku jatuh bersama genangan Sajak-sajaknya basah Kuyup Dinginnya menikam sebagian isi dada Segelas Capucino, Novel senyawa,serta suara hujan Mengheningkan cinta,kau kira tanpa kabar bukan masalah? Kita di takdirkan merayakan hari Tuhan dengan tidak berdua