Harapan Ku Tertunda Di Terpah Musibah


Petang sore itu 
Jingga di ufuk barat seolah redup 
Awan tampak hitam dan lesu 
Gemuru angin begitu nyaring 
Menghempas kejam segala yang ada 
Sejenak lenyap 
Membuka mata dalam ketakutan 
Doa-Doa dalam teriakan dimana -mana
Kita kehilangan harapan kawan 
Kemana kita mencari puing -puing harapan 
Lagu berita kepada kawan terdengar jelas 
Tanahku diterpah musibah, harapan ku tertunda
Ini menjadi sejarah,semoga esok dan nanti tak lagi sama 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana Dengan Jarak?

Lelaki Penikmat senja di Tanah Nuca Lale

Kita Usai Disini