Teruntuk Puan

Aku tahu, kau enggan melepas

 dia yang selalu  kau sebut sayang

Aku tahu kisah-kisahmu masih ingin kau perpanjang hingga waktu berkala

Puan jangan tergesah –gesah , perasaanmu belum tentu dibalas

Dia hanya mengambil kesempatan dari sebuah  ruang yang kau sempatkan untuknya

Penaku hanya berpesan, dari  permukaan  aksara  

Rawatlah kewarasan jangan sampai hillang arah apalagi salah melangkah 

Kata mereka masa muda  adalah kesempatan

Mengejar segala impian, jangan sampai kelewatan

Atas purnama yang terus mekar , jadilah perempuan bijaksana

Agar kelak menggenggam tangan yang tepat menuju altar

Puan jangan jadi budak asmara atas  badanya yag kau anggap layak

Lalu selepasnya dia hilang entah kemana

Sedang kau  merana ,meratap  segala duka 

 

 

                                Kita Itu Sama

 

Terkadang aku menyesal mengenalmu lebih dalam

Setelah hilang di balik awan seperti senja sedangkan kau tiada kabar

Setahun kemudian kau datang dengan leluasa memutar balik fakta,

Yang kau  rekayasa dari kisah kita

Terlalu pandai kau membuat sandiwara hingga aku yang paling salah ,

Dari fakta yang kauh ubah

Terimaksih kau sudah  membuat aku gagal lupa akan hal- hal yang paling kejam

Ohh iya,,,,,,

Kau harus tahu setelah diri mu yang kauanggap paling cerdas merekayasa

Ada aku yang diam- diam menyimpan kecewa

Jangan lupa aku juga bisa membuat fakta menjadi fiktif belaka,

Dan kau menjadi orang yang paling bersalah dari hubungan kita

Ini bukan misi balas dendam namun hanya sebagai peringatan

Bahwa  cinta yang sesungguhnya adalah tidak saling menyalahkan

Seharusnya kau tidak membiarkan aku membiarkan mu pergi

Kita itu sama, hanyalah dua insan yang tak saling mengenal perasaan

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana Dengan Jarak?

Lelaki Penikmat senja di Tanah Nuca Lale

Kita Usai Disini