Maret Dan Jalan Pulang
Kali ini ceritanya sedikit berbeda, tentang Michello yang selalu ku sebut sebagai orang yang paling disayang maaf kali ini kita hanya sebatas kawan entahlah mengapa kita tiba-tiba mengahiri semua semoga saja bukan karena orang kedua yang kau temui ada alasan yang bisa kau jelaskan nanti bila aku diberi kesempatan untuk bertanya sekali saja, mengapa?.
Jelas banyak kata-kata kau lontarkan alasannya
mungkin banyak walau hanya satu saja kemungkinan bisa jadi benar bisa juga
tidak ini sebatas kemungkinan yang menjadi perkiraan sebuah tebakan dari
perasaan. Apa kabar? Aku merindukan candamu juga tingkah yang selalu kau buat aku tertawa walaupun itu hanya sandiwara dari rekayasa perasaan, semoga
saja kau baik iya, tidak ada cacat celah
dari hati mu yang kini kau tempatkan pada ruang yang lain sedang ruang yang
disini belum sempat singgah dan bertahan cukup lama.
Aku sedikit kecewa dengan diri mu Michello tapi
bukan berarti aku membencimu itu tidak benar kita juga sama – sama manusia yang
tidak luput dari kesalahan apalagi godaan, aku tahu kalimat yang sering kau
lontarkan bahwa kau menyukai wanita bukan dari parasnya itu hanya kata-kata
mutiara saat yang kau temui dari ku hanyalah wajah pas- pasan sedangkan yang
kau harapkan adalah menawan, maaf belum ku sempatkan dari kesibukan ku untuk sedikit berdandan cantik agar terlihat
menawan masih saja aku enggan beranjak
dari permukaan aksara untuk menggoreskan pena yang haus akan cerita.
Ohh iya ..... Februari telah usai Michello berakhir
pula cerita kita yang gagal sampai kepelaminan walaupun sempat kita
perbincangan via Telephone genggam
dan jarak yang memisahkan kita dari awal
kisah sampai waktu kita terpisah kita hanya sebatas cinta lewat udara, kisah kita mungkn lebih banyak di ketahui
oleh pihak telkomsel dibandingkan diri kita sendiri, namun itu semua tak dapat
membohongi perasaan bahwa aku mencintai mu dan merasa nyaman dengan sikap mu
walau tak berlangsung lama, Terimakasih kau sempatkan hati untuk aku bermain
sedikit di ruang hati mu yang sempat aku rasa mungkin saja tidak dengan mu.
Kamu harus
tahu saat aku menulis ini Maret datang bersamanya juga sang pujaan berdiri di
belakangnya memeluk aku dan menopang juga menggenggam tangan ku saat aku merasa
terluka dan kecewa, dia adalah jalan pulang aku menemuinya kurang lebih 5 tahun
silam sempat ku tinggalkan di perjalanan menuju angkasa , aku tahu dia sedikit
kecewa dan terluka namun aku selalu sadar saat aku terluka bahwa hatinya begitu tegar
menghadapi kisah kami yang selalu tak beraturan, kini aku kembalii padanya
mencoba untuk merajut kembali kisah kami yang sempat tak karuan, aku yakin luka
yang kau berikan adalah kesempatan bagiku untuk kembali ke jalan pulang yang
selalu terbuka untuk kutelusuri , Terimakasih Michello kau akhiri kisah di
akhir Februari kau titpkan Maret dan Jalan Pulang untuk ku, aku mencintaimu
dengan terimakasih sedang pada jalan pulang aku mencintainya dengan hati.
Terimakasih Michello untuk kisah kita
......................................................
Mantap, salah semangat, umur panjang penahmu.
BalasHapus