Akara dan lukisan kopi
Di luar dersik hujan begitu ramai
Rintikanya begitu giat menciptakan dingin
Sedang aku begitu mesrah menikmati seruput kopi
Pada ampasnya ada akara wajahmu , menarik hasrat tangan
ku
Melukisnya disana
Di luar hujan begitu ramai
Dinginya
mengajakku untuk terus berkelana
Menyeruput kopi berlukiskan akara wajah mu
Hingga jam- jam kesepian datang ke arahku
dan fajar begitu cepat mendekat pada subuh yang
hendak pergi
sedang aku masih merindukan akara wajahmu pada lukisan kopiku
Komentar
Posting Komentar