Serupa Daun Yang Gugur

                                      


Pada petang yang kian redup ada rindu yang menggembu tentunya tak tentu arah, lalu aku harus bagaimana? Haruskah aku merangkak  menuju bayang – bayang mu yang berkelana disetiap sudut ruang yang ku tatap. Bersama jingga di ujung barat sore ini banyak yang ingin ku cerita tentang dia yang telah lama menghilang begitu saja, rasanya seperti pelangi  yang datang sesaat usai tubuhku basah kuyup datang menghangatkan dengan indahnya janji lalu menghilang tiada kabar.

Aku menemukan dia enambelas hari sebelum kemerdekaan, saat itu aku tengah di rundung masalah hati ku benar- benar berantakan tak ingin bercinta tak juga ingin terluka namun apadaya dia datang menjelma menjadi  malaikat  hingga  aku begitu cepat percaya dengan mudah jatuh cinta mungkin  semua sudah takdirkan, kini yang ku punya hanya nostalgia lama yang tak dapat terulang semua  yang pernah diperjuangkan kini hanya sisa kenangan dan semua hanya sia-sia saja. Dia seolah hilang begitu saja bersamanya hanyalah seperti sebuah mimpi disepertiga malam yang hilang setelah subuh mulai datang   berlahan hingga semuanya tak menjadi nyata.Masih saja tercatat jelas dalam memori ku  semua hal yang oernah kami bicara dari awal perjumpaan begitu banyak point- point hidup yang selalu bahas bersama dari cita- cita kami dan beberapa hal ku temui adalah kesamaan dan setiap pembicaraan kami sangat serasi, setiap memulai percakapan hatiku begitu bersemangat di karenakan  pembicaraan kami dengan tanpa sengaja selalu searah hal itulah yang membuat ku merasa dialah jalan untuk ku menggapai segala cita- cita bahkan tentang masa depan  kami selalu  saja kami sempatkan untuk membahasnya yang ternyata kini hanyalah ingatan.

Masih berputar di memoriku kalah itu di senjakala dia datang menemuiku untuk yang pertama kali  tepat setelah enam bulan berlalu kami memulai perkenalan via sosial media, dia datang dengan keserhanaanya hal itulah yang membuatku  begitu menyakai sosoknya dia begitu sederhana sata menemui wanita seperti ku yang juga begitu  sederhana karena nyatanya aku hanyalah manusia biasa yang tak punya apa-apa, dia menjumpaiku dengan batas waktu yang dia sisakan dari aktifitasnya kami tak berjumpa di tempat istimewa atau nongkrong di warung kopi kami hanya berjumpa di depan teras kosan karena aku sendiri adalah anak kos- kosan di tempat yang begitu sederhana bahakan tak sempat aku menyuguhkan secangkir kopi khas daerah ku kami berbincang cukup cepat karena di kejar waktu berbincang seadanya namun kami harus menerima kenyataan bahwa kami harus kembali keaktifitas kami masing – masing ,  saat itu kami selalu meyakinkan satu sama lain bahwa mencintai tak selamanya harus berjumpa karena aku tahu yang harus dijaga hanya kepercayaan walaupun pada akhirnya satu diantara kami tak mampu menjaga kepercayaan  yang sudah kami bangun bersama. Pada waktunya  semua harus terungkap dan saat itulah semua yang indah menjadi suram seketika, semangaat dan segala yang direncakan begitu matang seolah tak berguna bahkan aku yang  memiliki hobby menulis seketika hilang inspirasi  entah apa yang aku rasakan saat itu jiwa ku seolah melayang jauh dan raga ku seolah mati untuk beberapa saat  mungkin hanya karena aku yang tak pernah berpikir bahwa cinta tak selamanya kekal dan kepercayaan tak selamanya terjaga. Kini  apapun yyang telah terjadi aku harus bangkit kembali karena bagi ku hidup bukan hanya tentang cinta namun hidup tentang hasil aku menggapai apa yang  diimpikan sejak dahulu kala bahkan sebelum aku mengenal dirinya, aku harus mengayunkan langkah – langkah ku sedikit lebih cepat dari biasanya agar seiring waktu perihal melupakan akan menjadi terbiasa. Sore ini setelah memori ingatanku beberapa saat mengingat akan kenangan dan yang  tersisa beberapa persen kerinduan akan waktu bersama namun semuanya hanyalah nostalgia, aku mendesah “ Michello , Serupa daun yang gugur, rinduku tak tentu arah” jika memang jalan semoga saja kita litani yang terkabul. 


Komentar

  1. Sedemikian sehingga, aku memaknainya sebagai kehilangan. 😊😀🙏

    Kren enu .... Semangat terus💪

    BalasHapus
  2. Mantap. Semoga rindunya berujung temu

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana Dengan Jarak?

Lelaki Penikmat senja di Tanah Nuca Lale

Kita Usai Disini