Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2021

Maret Dan Jalan Pulang

Kali ini ceritanya sedikit berbeda, tentang Michello yang selalu ku sebut sebagai orang yang paling disayang maaf kali ini kita hanya sebatas kawan entahlah mengapa kita tiba-tiba mengahiri semua semoga saja bukan karena orang kedua yang kau temui ada alasan yang bisa kau jelaskan nanti bila aku diberi kesempatan untuk bertanya sekali saja, mengapa?. Jelas banyak kata-kata kau lontarkan alasannya mungkin banyak walau hanya satu saja kemungkinan bisa jadi benar bisa juga tidak ini sebatas kemungkinan yang menjadi perkiraan sebuah tebakan dari perasaan. Apa kabar? Aku merindukan candamu juga tingkah yang selalu kau buat aku tertawa walaupun itu hanya sandiwara dari rekayasa perasaan, semoga saja kau baik iya,  tidak   ada cacat celah dari hati mu yang kini kau tempatkan pada ruang yang lain sedang ruang yang disini belum sempat singgah dan bertahan cukup lama. Aku sedikit kecewa dengan diri mu Michello tapi bukan berarti aku membencimu itu tidak benar kita juga sama – sama m...

Teruntuk Puan

Gambar
Aku tahu, kau enggan melepas  dia yang selalu   kau sebut sayang Aku tahu kisah-kisahmu masih ingin kau perpanjang hingga waktu berkala Puan jangan tergesah –gesah , perasaanmu belum tentu dibalas Dia hanya mengambil kesempatan dari sebuah   ruang yang kau sempatkan untuknya Penaku hanya berpesan, dari   permukaan   aksara   Rawatlah kewarasan jangan sampai hillang arah apalagi salah melangkah   Kata mereka masa muda   adalah kesempatan Mengejar segala impian, jangan sampai kelewatan Atas purnama yang terus mekar , jadilah perempuan bijaksana Agar kelak menggenggam tangan yang tepat menuju altar Puan jangan jadi budak asmara atas   badanya yag kau anggap layak Lalu selepasnya dia hilang entah kemana Sedang kau   merana ,meratap   segala duka                                 ...

Kenangan Serupa Dersik Hujan

Diluar  dersik hujan begitu cepat berjalan cepat jalanan basah kuyup daun-daun mengigil kedinginan  sedang beberapa pasang tubuh tergesah-gesah ingin singgah di kafe inisebentar sampai hujan redah.suasana kafe malam ini cukup ramai walaupun hujan tak pernah bosan membasahi bumi sejak sore tadi sama sekali tidak  menjadi penghalang bagi gadis manis yang berambut hitam tebal, dengan bola mata kecoklatan dihiasi hidungnya yang menonjol parasnya cukup menawan, namanya Ayunda   gadis  kelahiran Flores ini tengah menikmati seruput kopi di kafe ini sendirian matanya sedikit berbinar-binar saat melihat beberapa pasangan remaja masuk dan duduk sambil bercerita ria dan bermesraan sedang Ayunda hanya sendirian mengenang masa- masa silam yang kelam dengan   beberapa potong kenangan yang masih di kenang serupa genangan hujan yang belum sempat meresap.  Akan kisah –kisah silam yang pernah dia lewati kini dikenang bukan sebagai hal- hal terkejam namun,sebag...